twitter
rss



Kelas/Semester         : II/1
Standar Kompetensi  : 1. Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
Kompetensi Dasar    : 1.1 Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya

Tiap orang punya benda berharga.
Bisa berupa dokumen, bisa juga berupa benda benda.
Dokumen harus dijaga dan dirawat.
Benda berharga juga harus dipelihara.
Jika dirawat, dokumen dan benda berharga tidak mudah rusak.

Pentingnya Memelihara Dokumen dan Koleksi Benda Berharga

Suatu hari Fadilah melihat ibu menyusun dokumen penting dalam map plastik.
Ada akta kelahiran, kartu keluarga, surat tanah, ijazah, dan surat dari eyang.


Di amplop surat itu masih tertempel perangkonya.
Ibu juga menyusun foto-foto dalam album.
Di ruang tamu Fadilah melihat ayah membersihkan dan membereskan piala di lemari.
Ayah membersihkan piala itu.
Setelah bersih, piala itu terlihat indah.
Kata ayah dan ibu, dokumen dan benda berharga harus dirawat dengan baik.
Supaya tidak mudah rusak dan dapat digunakan kembali.





Apakah kamu mempunyai akta kelahiran?
Semua orang harus memiliki akta kelahiran.
Akta kelahiran tidak boleh hilang.
Akta kelahiran harus dijaga dan dipelihara.
Supaya tidak rusak atau hilang.
Akta kelahiran bisa dilaminating.
Bisa juga dimasukkan dalam map yang bersih.


Lihatlah gambar ini
        


Gambar di atas merupakan sebagian contoh dokumen.
Kartu Keluarga, KTP, dan SIM biasanya delaminating supaya tidak rusak.
Laminating adalah pengepresan dokumen.
Dokumen dilapisi plastik khusus dan kemudian dipanaskan dengan mesin sampai merekat.
KTP dan SIM adalah identitas diri yang harus selalu dibawa.
Koleksi benda berharga dirawat dengan cara dibersihkan dari debu dan kotoran.
Tempat untuk menyimpannya pun jangan sembarangan.
Supaya tidak kusam dan tidak mudah rusak.
Contoh benda koleksi adalah piala, medali, uang kuno, buku, perangko lama, lukisan, dan masih banyak lagi.
Jika terawat dengan baik harganya jadi mahal.
Jika tidak terawat, kelihatan jelek dan tidak laku.

Sumber : Suranto, Trijaya dan A. Dakir.Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas II. 2008. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.



Kelas/Semester         : I/1
Standar Kompetensi  : 1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
Kompetensi Dasar    : 1.2 Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah

Hidup Rukun di Rumah
Di rumah ada anggota keluarga
ayah ibu kakak dan adik
ada juga kakek nenek
semuanya saling membutuhkan
semua harus saling rukun
dan saling membantu
 
kita harus menghormati 
kakek dan nenek
kita harus menghormati
ayah dan ibu
kita harus membantu mereka
dan juga menyayangi mereka
kita bantu ibu
mencuci piring
kita bantu ayah
membersihkan halaman
kita sayangi adik dan kakak
kita bermain bersama adik
kita belajar bersama kakak
 

Hidup Rukun di Sekolah
Lihatlah Mutia, Ebo, Alin,
  Doni, Ayu, dan Made

mereka satu sekolah
mereka belajar bersama
mereka juga bermain bersama
di sekolah mereka hidup rukun

 
Lihatlah mereka di sekolah
Made dan Ebo bermain bersama
Doni membantu Alin
Mutia berbagi kepada Ayu
mereka sangat rukun
mereka rukun seperti saudara
kita harus meniru mereka





Sumber : Widihastuti, Setiati dan Fajar Rahayuningsih. Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI Kelas 1. 2008. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Kelas/Semester          : III/2
Standar Kompetensi  : Mendengarkan, Memahami cerita dan teks drama anak yang        dilisankan
Kompetensi Dasar    : Memberikan tanggapan sederhana tentang cerita pengalaman teman yang didengarnya

Setiap orang memiliki pengalaman. Ayo kita mendengarkan cerita pengalaman teman. Setelah mendengarkan, kalian diharapkan dapat menanggapi dengan kalimat sederhana.



Gara-Gara Tidak Taat


Nanti sore Kak Lita merayakan ulang tahun. Aku dan ibu akan pergi ke rumah Kak Lita. Aku di rumah menunggu hingga ibu pulang dari kantor. Hari sudah sore. Dina datang ke rumah mengajakku bermain. Aku dan Dina bermain boneka sampai lupa waktu. Aku juga lupa akan pergi ke rumah Kak Lita. Ibu sudah pulang. Ibu kebingungan mencariku. Aku baru sadar setelah ibu mencariku ke rumah Dina. Ibu memarahiku. Aku harus mengerjakan PR, belum menyapu rumah. Akibatnya aku tidak jadi menghadiri ulang tahun Kak Lita. Ibu tidak mengijinkanku ke ulang tahun Kak Lita sebelum aku menyelesaikan tugasku. Aku menyesal tidak patuh pada ibu. Tidak taat untuk menyelesaikan tugas. Aku berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi.





Sumber : Samidi dan Tri Puspitasari. Bahasa Indonesia Untuk SD/MI Kelas 3. 2009. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.